Pertandingan tengah pekan Liga Champions menghadirkan banyak kejutan dan emosi. Dari laga penuh kekacauan Barcelona di Brugge hingga keberanian Qarabağ melawan Chelsea, Matchday 4 memberikan segalanya — gol, keputusan VAR yang kontroversial, dan hasil bersejarah.
Qarabağ Tahan Imbang Chelsea dalam Laga Seru di Baku
Perjalanan Chelsea ke Baku dimulai dengan kabar buruk — Romeo Lavia harus ditarik keluar karena cedera setelah hanya lima menit bermain. Namun, The Blues cepat menemukan ritme permainan mereka. Estevão, wonderkid asal Brasil berusia 17 tahun, membuka keunggulan dengan dribel tajam dan tembakan ke tiang dekat.
Qarabağ, yang didukung penonton tuan rumah yang luar biasa, tidak menyerah begitu saja. Aksi solo Duran menciptakan peluang bagi Leandro Andrade yang menyamakan skor melalui bola pantul, dan beberapa menit kemudian tuan rumah berbalik unggul lewat penalti yang dieksekusi sempurna oleh Janković.
Chelsea akhirnya menyamakan kedudukan lewat penyelesaian tenang dari Alejandro Garnacho. Di masa tambahan waktu, Qarabağ hampir mencetak kemenangan sensasional ketika tendangan Kaschuk memaksa Kocalski melakukan penyelamatan gemilang. Skor akhir 2–2 menjadi hasil bersejarah — Qarabağ kini mengoleksi tujuh poin dari empat laga, pencapaian luar biasa setelah sebelumnya kalah agregat 0–10 dari Chelsea.
VAR Selamatkan Barcelona di Brugge
Di Belgia, Barcelona nyaris kalah memalukan setelah bermain imbang 3–3 melawan Club Brugge. Lini belakang tim Catalan tampil rapuh sejak awal ketika Carlos Forbes memberi umpan matang kepada Tresoldi untuk mencetak gol pertama. Fermin López dan Ferran Torres cepat membalas, tetapi Brugge terus menekan lewat serangan balik cepat.
Lamín Yamal menciptakan gol indah setelah umpan tumit kreatif dari Fermin, namun Forbes kembali mencetak dua gol untuk membawa Brugge unggul. Di masa injury time, kesalahan umpan Wojciech Szczęsny membuat bola masuk ke gawang Barcelona, tetapi VAR membatalkan gol tersebut karena pelanggaran dalam prosesnya. Keputusan itu menyelamatkan Barça dari kekalahan memalukan, meski masalah pertahanan mereka tetap menjadi perhatian besar. Bagi Brugge, performa ini menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah klub di kompetisi Eropa.
Inter Menang Tipis, Lautaro Terus Tajam di Eropa
Di Milan, Inter mempertahankan catatan sempurna mereka di Liga Champions dengan kemenangan 2–1 atas Kairat. Lautaro Martínez — yang sedang kesulitan di Serie A — mencetak gol untuk ketiga kalinya secara beruntun di Eropa, menyamai rekor legenda klub Samuel Eto’o dan Adriano.
Kairat sempat menyamakan skor lewat gol Arad dari situasi sepak pojok, namun Carlos Augusto memastikan kemenangan Inter lewat tembakan jarak jauh. Ini menjadi kemenangan keempat berturut-turut bagi tim asuhan Cristian Chivu — awal terbaik Inter dalam sejarah Liga Champions.
Newcastle dan Atalanta Bersinar, Mourinho Masih Tanpa Poin
Di St. James’ Park, Newcastle tampil meyakinkan dengan kemenangan 2–0 atas Athletic Bilbao. Gol dari Dan Burn dan Joelinton memastikan posisi The Magpies di delapan besar klasemen keseluruhan — kontras dengan performa tidak konsisten mereka di Premier League.
Di Marseille, Atalanta membuat kejutan dengan menang 2–1 berkat gol indah Lazar Samardzic di menit akhir. Hasil ini menambah tekanan bagi Roberto De Zerbi, yang kini telah menelan tujuh kekalahan dari sepuluh laga Eropa terakhirnya.
Sementara itu di Lisboa, nasib buruk José Mourinho berlanjut. Benfica menciptakan banyak peluang namun gagal memanfaatkannya, dan akhirnya kalah 0–1 dari Bayer Leverkusen setelah kesalahan di lini belakang dimanfaatkan oleh Patrik Schick. Benfica kini kalah di semua empat laga fase grup — menyamai start terburuk mereka di Liga Champions (2018 dan 2023).
Osimhen dan Haaland Catat Sejarah
Kiper Ajax, Remko Pasveer — hanya beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-42 — tidak mampu menahan hat-trick Victor Osimhen, saat Napoli menang 4–0. Striker Nigeria itu menjadi pemain pertama dari negaranya yang mencetak tiga gol dalam satu laga Liga Champions.
Erling Haaland juga mencetak sejarah baru — menjadi pemain pertama yang mencatatkan lima laga beruntun mencetak gol di Liga Champions bersama tiga klub berbeda: Salzburg, Borussia Dortmund, dan Manchester City.
Statistik Menarik Liga Champions 2025:
- Estevão (Chelsea) menjadi pemain asal Amerika Selatan pertama berusia di bawah 19 tahun yang mencetak gol dalam dua laga UCL berturut-turut.
- Qarabağ meraih poin pertama mereka melawan tim asal Inggris di kompetisi Eropa.
- Phil Foden (Manchester City) telah mencetak 11 gol dari luar kotak penalti sejak awal musim 2023/24 — terbanyak di antara pemain Premier League.
- Bernardo Silva mencatat 100 penampilan di Liga Champions.
Dengan dua matchday tersisa di fase grup, perebutan tiket ke babak 16 besar semakin ketat. Klub-klub besar seperti Barcelona, Benfica, dan Chelsea masih harus berjuang keras untuk memastikan tempat mereka di babak gugur.


