Putaran terakhir pertandingan UEFA Champions League 2025 pada Fase Liga menjanjikan drama besar di seluruh Eropa. Pada 9 dan 10 Desember, matchday terakhir tahun kalender ini menghadirkan laga-laga penting yang akan membentuk posisi di tabel Fase Liga dan peta persaingan menuju babak knockout. Di pusat perhatian ada big match di Madrid, ketika Real Madrid menjamu Manchester City dalam duel dua raksasa modern sepak bola Eropa. Namun di berbagai stadion lain di benua ini, hampir setiap pertandingan punya arti penting, statistik menarik, dan storyline tersendiri.

Real Madrid vs Manchester City: malam besar di Bernabéu

Real Madrid dan Manchester City bertemu pada 10 Desember dalam laga yang mungkin menjadi duel terbesar di seluruh Fase Liga. Hanya dua poin yang memisahkan kedua tim jelang kick-off, dan keduanya tahu bahwa hasil kuat di sini bisa menjadi penentu posisi dan status unggulan (seeding) menjelang babak knockout.

Real Madrid menyambut laga ini dengan performa yang tidak stabil. Sejak 1 November, wakil juara Spanyol itu hanya meraih tiga kemenangan, tiga hasil imbang dan dua kekalahan di semua ajang. Yang lebih mengkhawatirkan bagi Xabi Alonso, timnya sudah lebih dari sebulan tidak menang di Santiago Bernabéu. Laga La Liga terakhir berakhir dengan kekalahan mengejutkan 0–2 di kandang dari Celta Vigo, dengan Madrid kebobolan dua kali di babak kedua dan menuntaskan laga dengan dua kartu merah. Suporter tuan rumah merespons dengan siulan, dan Alonso jelas akan menuntut reaksi keras dari para pemainnya di malam Liga Champions ini.

Sebaliknya, Manchester City datang dengan performa menyerang yang luar biasa. Hasil-hasil terbaru mereka berbicara sendiri: 3–2, 5–4, 3–0. Dalam kemenangan terakhir, City mampu mencetak tiga gol bahkan tanpa perlu mengandalkan Erling Haaland sebagai bintang utama. Dua gol dicetak oleh bek tengah, termasuk tembakan jarak jauh keras dari Rúben Dias, sementara Phil Foden mencatat satu gol dan satu assist. Gol ketiga lahir dari momen spektakuler, ketika Rayan Cherki mengirim umpan rabona dari sisi kanan yang diselesaikan Foden dengan sontekan akrobatik. Tim asuhan Pep Guardiola datang ke Madrid dengan penuh percaya diri dan daya gedor.

Dalam 10 pertandingan terakhir, City mencetak 25 gol, sementara Real Madrid mencetak 17. Dengan begitu banyak kualitas ofensif di kedua kubu dan keduanya sama-sama mengejar kemenangan prestisius, laga ini punya semua syarat untuk menjadi klasik penuh gol di Eropa.

Laga-laga kunci dan statistik – 9 Desember

Kairat vs Olympiacos (16.30)

Kairat masih mencari titik balik di Eropa. Klub asal Kazakhstan ini belum menang dalam delapan pertandingan terakhir di kompetisi klub UEFA (tiga imbang, lima kalah) dan belum pernah menang dalam 11 laga fase grup/fase liga di kompetisi UEFA (tiga imbang, delapan kalah). Namun ada modal pertahanan yang patut dicatat: Kairat mencatat clean sheet dalam lima dari enam laga kandang terakhir di ajang Eropa.

Olympiacos membawa masalah mereka sendiri ke pertandingan ini. Klub asal Yunani tersebut hanya meraih dua kemenangan dalam 25 laga terbaru di fase grup/fase liga Liga Champions (empat imbang, 19 kalah) dan tidak menang dalam 10 pertandingan sejak kemenangan kandang 1–0 atas Olympique pada 21 Oktober 2020. Di laga tandang, catatan mereka lebih mengkhawatirkan lagi: 12 kekalahan beruntun di fase grup/fase liga Liga Champions, dengan kemenangan tandang terakhir di ajang ini terjadi pada Oktober 2015 melawan Dinamo Zagreb. Olympiacos sebelumnya sudah dua kali menghadapi klub Kazakhstan di Eropa, yakni Astana di fase grup Liga Europa 2016/17 (menang 4–1 di kandang, imbang 1–1 di tandang).

Bayern Munich vs Sporting CP (18.45)

Bayern secara historis mendominasi Sporting di Eropa. Juara Jerman tersebut tidak terkalahkan dalam empat pertemuan Eropa melawan tim Lisbon itu (tiga menang, satu imbang), mencetak 13 gol dan hanya kebobolan satu. Duel terakhir mereka berlangsung di babak 16 besar Liga Champions 2008/09, ketika Bayern menang 5–0 di Lisbon dan 7–1 di Munich untuk agregat 12–1.

Menghadapi klub Portugal secara umum, Bayern hanya kalah dua kali dari 31 pertandingan di kompetisi Eropa (20 menang, sembilan imbang) dan tidak terkalahkan dalam 15 laga kandang melawan tim-tim Portugal (13 menang, dua imbang). Harry Kane sangat tajam di kandang pada ajang ini, dengan 16 gol dalam 15 penampilan Liga Champions bersama Bayern di Allianz Arena.

Sporting, di sisi lain, kesulitan di tanah Jerman. Mereka hanya menang satu kali dari 17 pertandingan tandang Eropa di Jerman (dua imbang, 14 kalah). Kemenangan tersebut terjadi pada September 2022 saat mereka mengalahkan Eintracht Frankfurt 3–0. Meski begitu, Sporting selalu mencetak gol dalam 21 laga terakhir fase grup/fase liga di kompetisi UEFA dan membuka skor dalam empat dari lima pertandingan Liga Champions musim ini. Pada Matchday 5, Giovani Kenda, di usia 18 tahun 210 hari, menjadi pemain Portugal termuda yang mencapai 15 penampilan di fase utama Liga Champions, melampaui rekor sebelumnya milik Rúben Neves.

Monaco vs Galatasaray

Monaco dan Galatasaray kembali berjumpa di Eropa setelah enam pertemuan sebelumnya. Klub Prancis itu meraih tiga kemenangan, sementara wakil Turki menang dua kali. Dua pertemuan terakhir terjadi di fase grup Liga Champions 2000/01, ketika masing-masing tim menang di kandang: 3–2 untuk Galatasaray di Istanbul dan 4–2 untuk Monaco di Monte Carlo.

Monaco telah memenangkan empat dari lima laga kandang terakhir melawan klub Turki di kompetisi Eropa, selalu mencetak minimal tiga gol di setiap kemenangan. Mereka juga tidak terkalahkan dalam empat pertandingan terakhir Liga Champions (satu menang, tiga imbang) dan hanya kalah empat kali dari 16 laga kandang terbaru di ajang Eropa (tujuh menang, lima imbang). Galatasaray, di sisi lain, hanya memenangi dua dari 11 pertandingan Eropa di Prancis dan belum menang di sana sejak 2001. Namun mereka berpeluang mencatat dua kemenangan tandang beruntun di fase utama Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2012/13. Di lini serang Monaco, Victor Osimhen tengah on-fire dengan delapan laga beruntun di kompetisi Eropa selalu mencetak gol (12 gol dalam periode tersebut), sementara bek Wilfried Singo berpotensi menghadapi mantan klubnya setelah tampil 60 kali untuk Monaco dalam dua musim terakhir sebelum pindah ke Galatasaray.

Atalanta vs Chelsea

Atalanta menjadikan kandang mereka sebagai salah satu venue yang sulit ditaklukkan di kompetisi Eropa. Mereka hanya kalah satu kali dari sembilan pertandingan kandang terakhir di fase grup/fase liga (empat menang, empat imbang) dan hanya dua kali kalah dari 19 laga kandang terbaru di ajang Eropa (11 menang, enam imbang). Secara defensif, klub Italia ini juga tampil solid, dengan tiga clean sheet beruntun di Liga Champions, sementara enam gol yang mereka cetak di Fase Liga musim ini semua tercipta setelah turun minum. Ademola Lookman mencetak gol di lima dari delapan penampilan terakhirnya di Liga Champions.

Chelsea punya catatan impresif melawan tim Italia di kompetisi Eropa, dengan tiga kemenangan beruntun tanpa kebobolan dan total 13 kemenangan dalam 15 laga terakhir fase grup/fase liga (satu imbang, satu kalah). Estêvão, di usia 18 tahun 215 hari, baru-baru ini menjadi pemain kedua termuda yang mencetak gol dalam tiga pertandingan Liga Champions berturut-turut, hanya kalah muda dari Kylian Mbappé. Bek sayap Davide Zappacosta juga akan bertemu mantan klub setelah bermain 52 kali untuk Chelsea dan memenangkan Liga Europa 2018/19 sebelum kembali ke Atalanta pada 2021.

Laga-laga menonjol lainnya

Barcelona vs Eintracht Frankfurt mempertemukan tim Katalan dengan rekor kandang yang kuat melawan klub Jerman (16 kemenangan dalam 20 laga kandang Eropa terakhir kontra tim Bundesliga) dengan Eintracht yang belakangan ini juga menikmati hasil positif di tanah Spanyol. Inter vs Liverpool menjadi big match lain, dengan Liverpool unggul dalam rekor head-to-head historis namun Inter saat ini sedang dalam laju tak terkalahkan yang panjang di kandang pada ajang Liga Champions dan memiliki rekor pertahanan yang sangat solid. Lautaro Martínez mencetak gol di lima laga kandang terakhir Inter di Liga Champions, dengan total delapan gol.

PSV vs Atlético Madrid mempertemukan dua tim dengan form Eropa yang mengesankan. PSV tidak terkalahkan dalam empat laga terakhir melawan klub Spanyol (tiga menang, satu imbang) dan mencetak gol di 17 dari 18 pertandingan terakhir mereka di fase grup/fase liga Liga Champions. Atlético sendiri belum pernah kalah dalam enam pertemuan Eropa melawan PSV, hanya kebobolan satu gol sepanjang rangkaian itu, namun datang ke Eindhoven setelah tiga kekalahan tandang beruntun di Liga Champions.

Union vs Olympique Marseille menjadi laga penting bagi ambisi kedua tim. Union mengalami kesulitan di kandang dalam beberapa musim terakhir, dengan hanya dua kemenangan dalam 10 laga rumah terbaru di Eropa dan tiga kekalahan kandang beruntun tanpa mencetak gol sebelum kemenangan 1–0 atas Galatasaray di Matchday 5. Marseille memiliki rekor kuat melawan klub Belgia, tetapi catatan tandang mereka sangat lemah, dengan tujuh pertandingan Eropa tandang terakhir tanpa kemenangan dan 12 kekalahan dalam 13 laga tandang terakhir di Liga Champions.

Tottenham vs Sparta (wakil Ceko) menghadirkan Spurs yang bertahan dengan rekor kandang impresif di Eropa. Tottenham tidak pernah kalah dalam 22 pertandingan kandang terakhir di kompetisi Eropa (18 menang, empat imbang) dan mencatat dua clean sheet dalam dua laga kandang Liga Champions musim ini. Gol berikutnya akan menjadi gol ke-100 mereka di fase utama Liga Champions. Di sisi lain, Sparta hanya meraih dua kemenangan dari 16 laga Eropa melawan klub Inggris dan belum menang dalam 16 pertandingan fase utama Liga Champions sejak 2007, serta tidak mencetak gol dalam empat laga terakhir di ajang ini.

Sorotan laga 10 Desember

Qarabag vs Ajax menghadapkan klub Belanda yang mencari cara mengakhiri rangkaian kekalahan bersejarah. Ajax kalah dalam delapan pertandingan Eropa terakhir mereka, rentetan terpanjang dalam sejarah klub, tetapi mereka mendekati tonggak penting: saat ini Ajax telah mengoleksi 397 gol di Piala/Liga Champions dan hanya membutuhkan tiga gol lagi untuk menjadi klub Belanda pertama yang mencapai 400 gol. Qarabag tampil kuat di kandang musim ini, hanya kalah sekali dari lima laga rumah di Eropa dan mencetak minimal dua gol dalam empat di antaranya.

Villarreal vs Copenhagen memberi peluang bagi Yellow Submarine untuk bangkit setelah delapan laga tanpa kemenangan di fase utama Liga Champions, termasuk tiga kekalahan beruntun tanpa mencetak gol. Villarreal punya rekor kandang sangat baik melawan klub Denmark, dengan tiga kemenangan dari tiga pertemuan di Spanyol. Copenhagen mengejar dua kemenangan beruntun di fase utama Liga Champions untuk pertama kalinya sejak musim kuat mereka pada 2006/07 dan 2010/11, sementara penyerang muda Viktor Dadason sudah menorehkan sejarah sebagai pemain termuda yang mencetak gol dalam dua laga fase utama Liga Champions.

Athletic vs Paris Saint-Germain mempertemukan salah satu rekor kandang terkuat di Eropa dengan lini serang juara bertahan. Athletic hanya kalah dua kali dari 16 laga kandang terakhir di fase grup/fase liga kompetisi UEFA dan memenangkan tujuh dari delapan laga kandang terbaru. Namun PSG tengah dalam performa mencetak gol yang luar biasa, dengan minimal empat gol dalam lima dari tujuh pertandingan Fase Liga terakhir dan catatan kuat melawan klub Spanyol. João Neves berpeluang menjadi pemain Portugal termuda yang mencapai 30 penampilan di fase utama Liga Champions, melampaui rekor Cristiano Ronaldo.

Bayer Leverkusen vs Newcastle United mempertemukan dua tim dengan momentum Eropa yang kontras. Leverkusen hanya kalah sekali dari enam pertandingan terakhir melawan klub Inggris dan baru saja menorehkan clean sheet saat menang 2–0 atas Manchester City. Patrick Schick mencetak gol dalam dua penampilan terakhir di Liga Champions, setelah sebelumnya hanya mencetak satu gol dalam 28 laga fase utama. Newcastle memulai dengan kuat melawan klub Jerman di masa lalu tetapi belakangan ini kesulitan, dengan hanya dua kemenangan dari 13 laga tandang terakhir di kompetisi UEFA.

Club Brugge vs Arsenal mempertemukan tim tuan rumah dengan rekor kandang solid di Eropa melawan Arsenal yang sedang dalam performa luar biasa di Liga Champions. Brugge hanya kalah dua kali dari 19 laga kandang terakhir di kompetisi UEFA dan tidak terkalahkan dalam lima laga kandang terakhir di Fase Liga Liga Champions (tiga menang, dua imbang). Arsenal tidak terkalahkan dalam sembilan laga terakhir melawan klub Belgia (tujuh menang, dua imbang) dan menang di sembilan pertandingan Fase Liga terakhir, hanya kebobolan tiga gol. Mereka juga semakin mendekati tonggak penting, membutuhkan empat gol lagi untuk mencapai 400 gol di Piala/Liga Champions, dengan Gabriel Martinelli mencetak gol dalam empat penampilan terakhirnya di Liga Champions.

Juventus vs Pafos menutup putaran dengan pertemuan antara raksasa tradisional dan tim asal Siprus yang sedang dalam performa bagus. Juventus memenangkan semua enam pertandingan sebelumnya melawan klub Siprus dan hanya kalah dua kali dari 11 laga kandang terbaru di kompetisi Eropa. Menariknya, Bianconeri selalu kebobolan lebih dulu dalam lima laga Liga Champions musim ini. Pafos menjadi salah satu kejutan di Eropa, hanya kalah satu kali dari 11 pertandingan UEFA musim ini dan mencatat empat clean sheet dalam lima laga tandang terakhir. Bek veteran David Luiz menjadi pencetak gol tertua kedua dalam sejarah Liga Champions di usia 38 tahun 218 hari ketika mencetak gol lewat sundulan ke gawang Monaco pada Matchday 5.

Apa berikutnya

Matchday 6 tidak hanya akan membentuk tabel Fase Liga, tetapi juga menentukan nuansa persaingan di awal 2026. Performa defensif klub seperti Inter dan Arsenal akan dipantau dengan seksama; Inter memiliki rekor pertahanan terbaik di Fase Liga musim lalu dengan hanya satu kebobolan dalam delapan pertandingan, sementara Arsenal memimpin musim ini setelah lima pertandingan dengan hanya satu gol bersarang ke gawang mereka. Di sisi lain, Kylian Mbappé, yang meledak di Liga Champions bersama Monaco pada musim 2016/17 dan sejak itu rutin mencetak gol di turnamen ini, akan berusaha menambah koleksi golnya ketika Real Madrid menghadapi mantan klubnya di matchday berikutnya. Semua kandidat lolos ke babak knockout juga akan menatap Matchday 8 pada 28 Januari, ketika semua pertandingan dimainkan serentak pada pukul 21.00 CET dalam salah satu malam paling dramatis musim ini.

Jadwal Lengkap dan Hasil Pertandingan

Share this post

Related posts